Senin, 13 Juni 2016

Prakerin di STIE YPPI Rembang | Cerita si Setia Koplak



#catatan 1
Hari Pertama di STIE YPPI Rembang

Yeppp, awal Februari 2016. Aku memulai dunia baru, yang namanya praktik kerja industri ( prakerin ) atau lebih popular pada zaman dulu PKL. Tempat insdustri ku ada di

STIE YPPI Rembang. Sebenarnya bukan dari guru yang menempatkan ku disini, tapi inisiatif aku sendiri. Dengan alasan masih di dalam kota, dan dijamin aman dari operasi polisi yang suka nilang anak sekolah.

Ahh, ini nih yang aku suka. Hari pertama masuk santai banget. Bangun jam 6 pagi, berangkat jam 7.  Meskipun begitu, ketika sampai kampus aku beneran terkejut. Gila, jadi kayak gini suasana kampus? Jam setengah 8 masih sepi. Untungnya ke dua rekanku sudah datang duluan.  Mereka adalah Ermita dan si kacamata pucat Amanda. Adah, liat muka mereka pagi itu bener-bener kasian. Bengong liatin bapak-bapak yang tengah nyapu halaman.

Setengah jam kami menunggu. Akhirnya para dosenpun datang.  Mereka begitu ramah menyambut kami. Ketika perkenalan, dengan PeDe aku duluan yang memulai. Disitu langsung dah, aku di julitin sama salah satu karyawan disitu. Namanya Mas Rion. Manis nih, menurutku. Tapi sayang, dia udah punya pacar. Ahh, lupakan lagian udah tua.

Setelah itu, kami ditunjukan tempat yang akan menjadi markas selama tiga bulan. Tempat itu ialah lab komputer. Azex mantab, sesuai angan-anganku. Akupun memilih tempat yang nyaman dan paling belakang, supaya bisa mantau kalau ada mahasiswa  yang pakai komputer di lab. 

Hari pertama sudah dapat job, yaitu instalasi semua komputer yang ada di lab kampus. Aihh, kecil cuman 25 pc. Sehari pasti beres kalau dikerjain bertiga.  Setelah itupun, udah gak ada job lagi. Kamipun duduk di tempat masing-masing dan istirahat sejenak.


#Catatan 2
Mas Nico, Sang Penyemangat

Aku gak akan nyeritain kegiatan per hari disana. Dijamin bakalan banyak dan bisa-bisa jariku krempeng gara-gara mijitin tuts keyboard laptopku. Disana, pekerjaanku monoton. Yaitu instalasi, perbaikan PC, ngawasin mahasiswa, bantuin mbak perpus,  bantuin dosen ngetik, kadang malah santai tidur di bawah AC lab. Meskipun gitu, aku menjalani semua ini dengan tulus dan bahagia. Kembali menata niat awal, ingin merasakan dunia kerja yang sebenarnya. Bukan sebagai siswa SMK untuk sementara.  Ketika aku mulai bosan dan lelah, akupun berdoa. Semoga aja ada sesuatu yang beda di kampus ini.

Beberapa minggu berlalu, aku mulai kreativ dan inisiatif. Kutinggalkan rok yang biasa aku pakai ke sekolah, dan mulai pakai celana yang kupinjam dari temen alumniku. Eh, udah diwarisin kok. Keadaan kampuspun berbeda dengan awal aku masuk. Memang, soalnya waktu itu lagi pada libur. Kadang, aku merasa kayak anak SMK yang hilang dan tersesat di tengah-tengah mahasiswa. Ketika selesai doa pagi dan menuju ke markas, pasti lewat di depan mahasiswa yang tengah duduk menunggu jam kelas. Eh, aku denger mereka bisik-bisik apa lho. Heehee skip.

Nggak setiap hari kami dapat job. Yang ada malah ngantuk. Bahkan hari itu, kami free. Namun, ada kesibukan sendiri. Yang mana, temanku Ermita sibuk download film, Amanda sibuk chattingan, dan aku sendiri sibuk nulis di blog dan editing tampilan blogku di lab sampai istirahat solat makan. Ok, mantab. Setelah makan  tentunya energi bertambah dan udah nggak ngantuk lagi. Kamipun kembali ke markas.

Wiihhh, perasaan pas  aku tinggal istirahat nggak ada mahasiswa di lab. Eh, pas balik malah udah penuh. Mana, tempatku dipakai lagi. Woi…woiii, akupun berdiri mematung meratapi tempat dudukku. Itu yang makai artis apa bukan sih? Kayaknya artis deh. Eh, masa artis kuliah disini. Kayak pernah liat. Tak lama, orang itupun  meninggalkan tempatku.  Aaahh, akupun segera kembali  mengambil alih tempatku. Halah, kirain nggak balik si mas itu. Baru aja aku duduk, udah balik lagi.
“ Eh, mau dipakai lagi mas?” kataku agak bersalah.
“ Oh, udah enggak. Tolong hpku mbak,” katanya dengan memintaku mengambilkan hp yang ada di meja. *Njir, aku dipanggil mbak.* 

Dari kejadian itu, aku merasa doaku waktu itu terkabul. Ada yang beda di kampus ini. Pertama lihat sudah ngefans. Kayak pernah lihat itu mas di tv. Frans Nicolas bukan yak? Rio haryanto? Ah jauh amat. Wew? Dirly Dave. Apalagi itu, Dirly kan lagi syooting sinetron. Ini manusia bukan sih? Aku terus bertanya-tanya siang itu. Sampai-sampai aku minta Ermita buat nyubit pipiku untuk memastikan lagi mimpi apa nggak akunya.
Tanda tanyaku terjawab beberapa hari setelahnya. Ketika aku tengah bekerja, orang itu datang lagi dan duduk di komputer arah jam dua dari tempatku. Ada temannya yang memanggil namanya. Hey, aku mendengarnya. Ohh, namanya Niko. Entah itu Niko pakai k atau Nico pakai c. 

Ada suatu kejadian yang membuatku jadi stalker for the first time. Waktu itu ada kelas, tentunya yang gak berkepentingan gak boleh masuk lab. Termasuk aku dan dua temenku. Ya udah, pindah deh ke perpustakaan. Weew, disitu sudah full juga sama mahasiswa. Ada juga mas Nico. Bodo amatlah, yang penting aku dapat tempat.

Gak disangka, si Nico ini tanya sekolahku dan akunya agak julit sedikitlah. Selain itu juga dia nawarin aku permen. Tak lama, dia kembali berpaling main hpnya.  Beberapa setelah itu, aku manggil si Nico.
“ Mas! “ tapi sayang, dia nggak denger. Akupun berbisik ke temanku, “ Mit, aku haus nih. Kalau aku ambil permennya gak masalah kan. Toh, itu mas tadi sudah nawarin kan?”
“ Heeh! Izin dulu kek”
“ Udah kok, tadi aku panggil juga gak denger. Santai lah,” akupun mengambil satu permen dan memakannya sendiri. Soalnya temenku nggak mau, ya udah. Heeee.

Disitu, aku agak risih sama  dua mas mas  yang lagi main fb di depanku. Tak lain tak bukan, itu juga temennya Mas Nico. Hadahh. Kemudian, lampu terasa bersinar terang di otak ku. Akupun ikut-ikutan buka fb dan minta rekomendasi temanku. Kamipun kembali berbisik dan sesekali pakai bahasa isyarat biar gak ganggu yang lain.
“ Fbnya apa?” Tanya temanku.
“ Coba aku cari pakai keyword STIE YPPI ya? Soalnya dulu aku pernah dan berhasil dapat fbnya mas Rion,” jawabku dan mulai menulis hasil logikaku. Beberapa saat muncul nama Niko. Haihh, dari atas sampai bawah gak ada yang mirip sama orangnya.
“ Salah, coba pakai C,” Ermita membenarkan tulisanku.
“ Ok, pakai C terus aku tambain STIE YPPI. Kali ini pasti langsung dapat mit, dijamin,”
Wah, benar saja. Aku buka dan mulai stalking fb mas niko. Disitu aku bimbang, add gak ya? Haduh, gak usah deh. Tapi pengen berteman. Haduh, takutnya ga di konfirmasi. Ya udah gak usah di add, kapan-kapan aja addnya. 

Sejak munculnya Mas Nico, prakerin terasa kembali nyaman dan penuh semangat. Kadang ada hal-hal konyol ketika nunggu dia nongol di lab. Sempat waktu itu, aku dan Ermita berharap dia datang siang itu. Sambil menunggu, kamipun stalking  fbnya dan buka foto-foto yang pernah di upload. Seketika saja, perasaanku gak enak. Kayak ada sesuatu yang bakalan terjadi. Benar saja, beberapa saat kemudian Mas Nico nongol. Gila, gak pakai permisi. Mana laptop langsung aku tutup dan rasanya jantungku mau copot. Si Ermitapun langsung tersimpuh di lantai saking kagetnya. Pakai nangis lagi.  Yang jadi pertanyaan dan belum terjawab, waktu itu mas niko lihat gak ya kalau aku dan temenku stalking dia? ( Semoga aja nggak, dan sudah lupa.  Ya Mas Nico? J )                                              
       #Catatan 3
                                                                                          Mau Kenal? Berani Dulu Lah!

Nggak terasa, sudah hampir tiga bulan aku dan kedua temenku prakerin di STIE. Eh, malah datang teman baru dari SMK Umar Fatah. Dua anak, namanya Dian dan Asrori. Pertama kenalan, kami yang semula bertiga langsung akrab dan menjadi berlima. Kami saling tukar informasi dan cerita dari sekolah masing-masing. 

Dua minggu sebelum prakerin usai, aku memberanikan diri. Buat apa? Ya, buat kenalan lah sama Mas Nico. Mumpung aku masih hidup dan masih di STIE kan. Akupun mendapat dukungan dan semangat dari teman-temanku.
“ Kayaknya dia nggak kesini deh,” keluhku.
“ Tunggu aja, Set. Sabar lah,” kata Dian memberiku semangat.

Pukul 12.30, sekian lama aku menanti (azexxxx) akhirnya datang juga. Dengan perasaan tanjidoran, jantung berdegup kencang, keringat bercucuran kesana sini, ditambah hati kecil yang terus memberi kepercayaan diri. Ok, aku nyamperin Mas Nico dan duduk disampingnya. Huih,  tarik nafas dulu dan mulai beraksi.
“ Mas!” wah, sekali panggilan nggak denger. Emang gitu ya orangnya?
“ Mas!” panggilan kedua, dan diapun merespon. Njir, kenapa jadi dingin gini tubuhku.
“ Boleh kenalan?” bla…blaaa….blaaa…blaaaa. Sampai akhirnya, aku buat janji sama dia, yaitu minta foto di hari Sabtu. Dan, diapun oke oke aja. Rasanya kayak mimpi, tapi ketika Mas Nico cabut dan akupun minta di cubit teman-temanku rasanya masih sakit. Setia, ini nyata dan berbahagialah. Hehehee.

Hari Sabtu yang aku tunggu. Pagi itu, aku dapat job dari mbak perpus. Lumayan banyak dan menyenangkan. Sekalian dokumentasi dan foto-foto di perpus. Hari itu, aku bawa camera sendiri dari rumah. Sekalian persiapan minta foto sama Mas Nic. Heee.
Ok, tugas selesai kemudian aku buka berita tentang Rio Haryanto dan nggak lama, Mas Nico datang. Dari gerak geriknya sudah kelihatan lagi nyari seseorang. Akupun memanggilnya. Wuih, langsung noleh. Diapun masuk lab, tak lama kemudian keluar lagi dan nyamperin aku. Bukan apa-apa sih, tapi minta tolong buat input data di excel, Berhubung aku free, ya aku bantu. Dari itu pula aku tahu nama lengkapnya, * Langsung terbesit membuat fans club sendiri ‘ FRIEND NICO ‘ ( PENGGEMAR MAS NICO ). Berapa banyak? Entahlah -_-*   
Dari siang dan masih siang, aku tetap setia dengan tugasku. Imbalannyapun nggak main-main, yaitu harus foto bareng di ending. Kapan lagi coba bisa foto sama sang idola. Bukan hanya hari itu saja, di akhir prakerin seminggu setelahnyapun aku minta foto tapi pakai kameranya Ermita. Tak lupa minta tanda tangan. Sepertinya urat malu ku terputus saat minta tanda tangan meskipun banyak mahasiswa di sekelilingku. 

Di STIE YPPI Rembang, aku belajar banyak hal. Salah satunya adalah, benar-benar menghargai waktu ketika bekerja. Thanks buat semuanya. Thanks juga buat sunset ( teman-teman Setia ) yang sudah membaca tulisanku ini, meskipun agak konyol dan absurd. Jangan lupa kunjungi terus setiayuta.blogspot.comDisana nggak ada apa-apa, hanya sebatas tulisan dan materi sekolah.

Don’t say good bye, I want you say see you again. :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar