Al-Fatihah di Keningku
Oleh: Setia Yu Ta
Aroma
seduhan kopi sore itu tercium nikmat di hidungku. Baru saja azan asar
berkumandang, tubuhku masih terkulai lemas di tempat tidur. Mungkin kalau tak
mencium aroma kopi aku masih belum bangun juga. Dengan terseok-seok
kulangkahkan kaki ku keluar kamar dan menuju dapur mengikuti kebulan asap yang
seolah menuntunku ke sana. Emak, kulihat dia