Teks Anekdot Foto Selfie
Minggu , 3 Februari 2014 ( waktu disamarkan ) di sebuah desa yang penduduknya amat rajin dan disiplin, pukul 5 pagi sudah pada cabut kerja. Kecuali si pemuda tampan, bermata sipit, dan berkulit eksotis ( kulit Indonesia gitu ) yang masih berselimut sarung di kamar indahnya yang bernuansa religius karena
banyak kaligrafi keren disini, seolah-olah ia lupa akan pekerjaan yang akan dilakukan pagi itu. Oke, sebut saja pemuda ini si Hamka ( nama disamarkan ).
Waktu sudah menunjukkan pukul 6.00 WIB. Emaknya si Hamka masuk kamar sambil membawa segelas air putih. Disiramkan tuh air ke muka bantalnya. Memang si Hamka, kalau tidak disiram air sama emaknya nggak mungkin bangun.
“ Ham, bangun…bangun…kerja !!!,” kata Emak sambil menggoyang-goyangkan tubuh Hamka.
“ Ya Alloh Mam. Baru jam segini sudah di bangunin. Hooaaamh,” kata Hamka sambil mengusap mukanya.
“ Mam ? Emak kagak sudi Ham dipanggil mama,soalnya emak sudah tua,”
“ HAHAHA,MAAF MAK !!! “, Hamka tertawa.
Selama tiga menit Hamka gosok gigi . Dua menit Hamka mandi. Tiga puluh detik Hamka ganti baju. Limabelas detik Hamka nyisir rambut. Limabelas detik kemudian Hamka pakai sepatu dan jaket warna hijau.Jadi,enam menit Hamka siap-siap berangkat kerja.Dan waktu ini merupakan waktu tercepat yang pernah ada dan patut tercatat di Museum Rekor Indonesia ( MURI ).
Dengan muka PeDe berhiaskan senyuman manis,Hamka keluar kamar dan menyambut ceria emaknya di ruang makan. Tepat di depan kaca ruang makan,dia kembali menyisir rambut dan menata poninya ke kanan. Sedangkan tangan kirinya merogoh saku,dan tiba-tiba cepret . Suara kamera hpnya terdengar dengan keras . Dilihatnya pose salam dua jari dengan wajah yang biasa saja di layar Hpnya.Setelah puas melihat hasil jepretannya , dia menuju meja makan dan menyambar roti yang sudah dibalut selai kacang ala Emak Hamka. Sesekali dilihatkan ke Emaknya foto selfie yang baru saja diambilnya.
Setelah sarapan dan kenyang , Hamka menuju garasi menjemput si Rosi Titan ( nama motornya Hamka ) yang sudah nampak mulus dan siap untuk digunakan. Sebelumya,dia kembali mengambil Hp yang baru saja dimasukkan ke sakunya. Tak lupa tongsis yang baru saja dibeli , ia keluarkan dan kembali memotret dirinya sendiri. Ada pose mangkring di atas motor lah ,ada yang jongkok disamping motor,dan ada juga pose yang pura-pura gak lihat kamera gitu . Hamka….Hamka….alay banget elu.
Emak Hamka yang sejak tadi memerhatikan dari jendela mulai gedeg dengan si Hamka.
“ Ham,jangan foto terus napa …!! Apa pentingnya foto kayak gitu Ham ?,” tanya Emak .
“ Hehehe, pagi ini mumpung Hamka lagi ganteng kan mom kayak artis korea gitu.Eeeemh, mirip Song Joong Ki lah . And also, kalau foto-foto ini tak share pasti banyak orang yang suka lho mom . So,Hamka ini kan juga seorang fotografer . Jadi harus banyak latihan juga mom ,” jawab si Hamka.
“ Pesan emak ya Ham,jangan sering-sering foto-foto gitu deh . Ngeri emak lihatnya. Nanti kamu bakal tau sendiri akibatnya !!!!,” kata Emak menakuti Hamka.
“Oke mak,Hamka berangkat dulu ya. Assalamu’alaikum.Mu mu mu Mama,”
Hamka mencium tangan dan pipi emaknya.
Dua puluh menit perjalanan Hamka ke tempat kerjanya. Di depan pintu sudah ditunggu temannya yang bernama Nia yang sudah siap dengan tongsis di tangannya. Tepat setelah Hamka membuka helm dan menaruh di stang motornya,Nia melambaikan tangan sambil memberi isyarat untuk selfie bersama.
Si Hamka yang juga selfie man segera menghampiri dan berdiri di samping Nia untuk episode selfie pagi selanjutnya . Muka ceria selalu dipasang kemana saja,termasuk selfie pagi ke tiganya ini. Selesai berfoto dengan Nia,Hamka membalikkan badan dan tiba-tiba . BRAAAK !!!!. Hamka jatuh menabrak pintu.Diusapnya perlahan jidatnya sambil terkekeh menahan malu.
“ Kenapa Ka ??? Heboh banget pagi ini,’ kata Nia yang baru menyadari insiden itu.
“ Heh, Ni !!! Tega Lu ya. Pintu masih di kunci gak bilang-bilang. Nubruk kan gue jadinya,”kata si Hamka .
“Apaan nyalahin gue. Lihat jam dong broooo. Biasanya kan Bang Kiki buka ini studio tepat pukul tujuh. Nah,ini baru pukul tujuh limapuluh,”Nia menunjukkan arloji di pergelangan tangan kirinya.
Hamka melihat jarum panjang di angka 10 dan perlahan dia mulai teringat dengan kata-kata emaknya sebelum berangkat kerja tadi. Ternyata, saking asyiknya foto selfie membuat seseorang lupa dunia nyata. Seperti insiden si Hamka ini. Hamka terus mengusap jidatnya dan duduk melepas jaket di kursi teras. Dia menunggu Bang Kiki datang membuka studio sambil melihat Nia yang masih asyik foto-foto di depannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar